Dalam dunia politik kita sering mendengar seorang calon legislatif, calon kepala daerah, bahkan calon presiden banyak memberikan janji-janji saat mereka belum menjabat, tapi setelah mereka menjabat terkadang banyak janji-janji yang tidak pernah terealisasi atau tidak dapat ditepati, itu manusiawi, jika seseorang ada maunya memang suka mengobral janji.
Begitu juga dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan teman, pacar, bahkan dengan keluarga sekalipun kadang hanya bisa berjanji dan tidak dapat menepati.
Tak terkecuali dengan diri saya sendiri, sebagai seorang kepala keluarga saya masih merasa punya banyak hutang janji-janji terhadap istri dan anak-anak yang hingga kini masih belum terealisasi. Sebetulnya sangat tidak baik kalau kita selalu mengobral janji-janji, sebagai seorang suami yang baik dan bertanggung jawab tentunya harus bisa memberikan alasan yang tepat mengapa janji itu tidak bisa ditepati.
Sebagai seorang muslim yang taat akan agama seyogianya janganlah suka mengobral janji, karena jika tidak bisa menepati maka dosa besar kelak akan kita tanggung. Jangankan mengoral janji untuk banyak orang, dengan keluargapun kita harus belajar untuk bicara apa-adanya, semampu kita, contoh kecil : tidak sedikit anak yang takut dengan air, jika anak kita menangis karena tidak mau dimandikan pasti orang tua memberi janji, "Sudah jangan nangis lagi ya Nak!, ayo lekas mandi, besok ayah/ibu belikan mainan", ... nah lho, kadang orang-tua memberikan janji itu cuma bohong belaka agar si-anak mau berhenti menangis dan mandi. Mungkin salah satu faktor orang tua cenderung berbohong dengan anak karena ingin memberikan stimulus kepada anak-anaknya, dengan harapan agar anak tersebut segera mengikuti kemauan orang tua, seharusnya pola-pola seperti itu harus dirubah, alangkah baiknya apapun yang akan di sampaikan itu sesuaikan dengan kondisi.
Pertanyaannya adalah mengapa banyak orang suka mengobral janji? ... Bukankah lebih baik mengatakan yang seadanya!
Jika memang kedepannya tidak sanggup menepati tidak usah banyak mengobral janji. Mungkin lebih bijak jika mengatakan apa adanya. Begitu juga para orang tua kepada anaknya, janji-janji yang tidak bisa ditepati maka akan menjadi harapan kosong bagi anak, kasihan jika anak nagih janji kemudian tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Itulah yang saat ini sedang saya terapkan kepada anak-anak saya, ... jika menjanjikan sesuatu tapi dengan bahasa yang berbeda, misalnya mengatakan : "Ok, jika ada waktu atau uang Bapak akan belikan", tujuannya agar anak bisa mengerti jika janji yang diberikan belum terpenuhi anak mau memaklumi mungkin orang tua masih belum punya waktu atau uang.
Hal tersbut juga merupakan pembelajaran untuk anak, kalau orang tua mengharapkan anaknya untuk tidak berbohong mengapa orang tuanya sendiri yang selalu bohong kepada anak.
Meskipun kadang bohong demi kebaikan, namun tetap saja dalam agama bohong sangat tidak diperbolehkan.
Ok guys, hanya sampai disini saja akhir dari tulisan ini, lagi pusing juga!, baru ingat kalau minggu kemarin dapat pesanan banyak sekali dari Bidadari kecilku, tentu saja permintaan tersebut harus saya penuhi, meskipun harus surfing kesana kemari yang banyak menyita waktu, sepele sih dia hanya minta di bawakan lagu-lagunya Cherrybelle, Coboy Junior, lalu film SpongeBob SquarePants, ... soalnya saat pulang hari sabtu nanti pesanannya sudah harus dibawa, PR nih, janji kepada anak tercinta harus ditepati.
Salam sukses untuk anda!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kalo bisa sich yang namanya janji ya ditepatin,,kan janji itu hutang
Jangan menjadi orang PHP... alias Pemberi Harapan Palsu,, yang bisanya cuma obral janji-janji manis...
Be A Man!!!
Salam Bodrex bung... :D
makasih gan buat informasinya yah semoga bermanfaat buat kita semua
Itulah mengapa indonesia selalu tertinggal dengan negara lain...... banyak pejabat kita yg hanya memberikan harapan palsu
makasih informasinya
Janji janji di indonesia adalah negara dengan banyak janji surga tapi tidak ada pelaksanaannya :(
saya setuju sekali, kenapa memang kita harus mengobral janji. sedangkan janji akan di tagih meskipun orang yang berjanji sudah meninggal
wah klo di indonesia mah pas mau pemilu obral janjinya sampe berbusa2, tp pas uda pada jd penguanya malah pada korupsi, malah banyak yg ketauan pada tidur di gedung dpr -,-
Bagaimanapun janji harus ditepati tapi kalu tidak bisa menempati janji harus dibarengi dengan alasan kuat
http://johaedi.blogspot.com/
http://forums.hi7ob.com/showthread.php?t=40329
http://forums.hi7ob.com/showthread.php?t=40327
http://forums.hi7ob.com/showthread.php?t=40331
http://forums.hi7ob.com/showthread.php?t=40324
http://forums.hi7ob.com/showthread.php?t=40325
http://forums.hi7ob.com/showthread.php?t=40326
http://forums.hi7ob.com/forumdisplay.php?f=31&order=desc&page=2
janji gampang di ucapkan sulit di tetapi makasih sudah berbagi
Kalau sudah masalah janji janji palsu kayaknya sulit untuk dibahas ... gak akan habis habisnya he..he...
Artikel yang menarik..!
salam sukses. . .
yahh makanya itu , kadang sebelum saya berjanji , saya analisis dulu kira" saya bisa nepatin apa gak , hehe
terima kasih atas informasinya gan